Organda Bakal Mogok
Jika Rencana BPH Migas Benar Terjadi
Selasa, 27 November 2012 – 07:53 WIB
SURABAYA - Rencana gerakan nasional sehari tanpa BBM bersubsidi oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) mendapat kecaman dari pengusaha angkutan barang.
Sebab, upaya tersebut dinilai bakal membuat biaya mereka melonjak tinggi. Melalui Organda Tanjung Perak, para pengusaha transportasi tersebut mengancam bakal berhenti beroperasi jika rencana tersebut benar adanya.
Ketua DPC Khusus Organda Tanjung Perak Freddy Kody Lamahayu mengatakan, rencana sehari tanpa BBM bersubidi jelas berimbas besar. Pasalnya, harga solar non-subsidi yang mencapai Rp 9.200 per liter berbeda jauh dengan solar bersubsidi.
"Selisihnya mencapai 4.700 atau dua kali lipat dari harga biasa. Sedangkan satu truk saja, butuh bensin 300 liter - 500 liter per harinya," ujar dia sebelum rapat koordinasi dengan anggota DPC khusu Organda Tanjung Perak kemari (26/11).
SURABAYA - Rencana gerakan nasional sehari tanpa BBM bersubsidi oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) mendapat kecaman dari pengusaha
BERITA TERKAIT
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani