Organda DKI Sebut Sopir di Tanah Abang Diancam untuk Demo
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Organda DKI Shafruhan (Organisasi Angkutan Darat) Sinungan mengatakan sopir angkut rute Tanah Abang yang berdemo di Balai Kota DKI, Senin (22/1) lalu bersifat paksaan.
Menurut dia, para sopir angkut diancam oleh oknum tak bertanggung jawab agar berdemo.
"Sabtu-Minggu yang lalu itu, jadi sudah kami kumpulkan pengemudi-pengemudi M08 dan M10. Mereka sebenarnya tidak mau ada demo," kata Shafruhan di Balai Kota DKI, Selasa (30/1).
Shafruhan menjelaskan, Pemprov DKI menutup Jalan Jati Baru Raya berdasarkan koordinasi dengan Organda DKI dan para sopir lokal.
Para sopir menilai penataan harus dilakukan untuk masa depan Tanah Abang yang lebih baik.
"Karena kawasan Tanah Abang itu kan crowded-nya luar biasa. Begitu masuk, mau keluar lagi, satu jam, bahkan kadang-kadang lebih. Karena tingkat kemacetannya yang luar biasa," kata dia.
Dia juga menyampaikan bahwa antara sopir angkot dan pengusaha tidak jauh berbeda.
Selama ini, menurut Shafruhan, sopir rugi waktu dan bensin karena kemacetan di Tanah Abang.
Para sopir mikrolet protes kebijakan Pemprov DKI menutup Jalan Jati Baru Raya karena mengurangi omzet mereka.
- Didesak Ombudsman Buka Jalur Tanah Abang, Ini Reaksi Dishub
- Pak Anies Tolong Jangan Adu Domba PKL Jakarta
- Anies Setengah Hati Mengakomodir Tuntutan Sopir Angkot
- Pak Anies, Pasar Kebayoran Minta Ditata Seperti Tanah Abang
- Tidak Bisa Permudah Kepengurusan e-KTP Sopir Angkot
- Begini Solusi Sandiaga untuk Sopir Angkot Tanah Abang