Organda Siap Mogok Nasional
Kamis, 16 Mei 2013 – 06:09 WIB
Menurut Eka, bunga bank untuk meremajakan kendaraan umum juga sangat tinggi. Berbada jauh dengan bunga kredit untuk membeli kendaraan pribadi.Hal itu yang menyebabkan Organda tidak bisa meremajakan kendaraannya yang sudah tua.
"Beli mikrolet itu Rp 200 juta sama izinnya, kalau metromini Rp 400 juta. Sementara kalau kita kredit di bank itu bunganya 20-27 persen, padahal kalau kita kredit mobil bunganya hanya 5-6 persen. Ini kan sudah gila," ungkapnya.
Pihaknya menilai pemerintah belum mendukung penggunaan transportasi umum. Hal itu terlihat dari belum adanya kebijakan yang mendukung langsung pemberdayaan transportasi umum.
Padahal, di berbagai daerah populasi mobil pribadi sudah sangat meresahkan sehingga menyebabkan kemacetan parah."Sampai sekarang mobilitas masyarakat 70-90 persen masih pakai angkutan darat. Jadi kalau pemerintah tidak mau berpihak kepada kita itu salah," sambungnya.
JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum resmi diumumkan oleh pemerintah, namun Organisasi Angkutan Darat (Organda) sudah berancang-ancang
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Dana Murah, BTN Gandeng UPN Veteran Yogyakarta
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan
- Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO
- Lewat Program SGSP, SIG Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Rembang
- Mebiso Masuk Nominasi IKMA Awards 2024
- Pertahankan Status Whitelist Bendera RI, BKI Ajak Stakeholders Pelayaran Indonesia Tingkatkan Kualitas Kapal