Organik Terjal
Oleh Dahlan Iskan
Walhasil mereka membuktikan diri bisa ekspor. Kita-kita pengusaha yang mengaku lebih terpelajar tentu malu dengan para petani itu.
”Pernah sekali waktu kami kena komplain. Ditemukan batu kerikil satu buah di beras kami,” ujar Mahmudsyah. ”Kami pun menelusuri asal usul batu kecil itu. Rasanya tidak mungkin. Kami sudah memasang saringan di proses pengepakan beras kami,” ujarnya.
Akhirnya ditemukan. Ada orang masuk gudang tanpa lepas sepatu.
”Sejak itu pengawasan yang masuk ke sini sangat ketat,” tambahnya. ”Setelah kami bisa menjelaskan asal usul batu itu akhirnya kami tidak diklaim,” katanya.
Satu batu kerikil pun sudah akan bisa menjegal mereka. Apalagi kalau ada batu sebesar sembilan naga. ”Sejak itu tidak pernah ada lagi masalah,” katanya.
Merintis pasar ekspor memang sulit. Namun lebih sulit lagi saat meyakinkan petani --agar mau beralih ke tanaman padi organik.
Perintis utamanya adalah almarhum Pak Budi, ayahanda Hanjar Lukitojati, direktur PT Pengayom itu. Pak Budi hanya petani tamatan SD, tetapi ia menemukan ramuan pupuk cair pada zamannya.
Almarhum adalah tipe petani yang sangat prihatin atas kian luasnya tanah pertanian yang mati --akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Pak Budi punya keinginan menghidupkan kembali tanah mati itu --lewat pupuk kandang dan pupuk cair organik bikinannya.