Organisasi Pemuda Katolik: Jangan Lagi Tempatkan Agama jadi Isu Politik Identitas

Organisasi Pemuda Katolik: Jangan Lagi Tempatkan Agama jadi Isu Politik Identitas
Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama di Taman Cadika Johor Medan, Jumat (29/7). Foto: dok PP

Acara ini bertajuk Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama tersebut bertemakan "Pemuda Negarawan Lintas Agama Menuju Indonesia Emas 2045".

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas kondisi sosial politik Indonesia saat ini. Kedua, membahas pentingnya mempersiapkan pemuda negarawan sebagai pemimpin - pemimpin masa depan Indonesia, dan ketiga, merumuskan solusi dan langkah strategis untuk membangun Indonesia menuju Masa Emas 2045.

Adapun penyelenggara acara tersebut terdiri sembilan organisasi pemuda lintas agama di antaranya PP GP Ansor, PP Pemuda Muhammadiyah, PP Pemuda Katolik, DPP GAMKI, PP GPII, DPP Peradah, DPP Gemabudhi, DPP Mathla'ul Anwar dan PP Generasi Muda Khonghucu.

Silaturahmi kebangsaan diisi dengan rangkaian acara. Di antaranya pembacaan deklarasi sekaligus peluncuran Program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045, sambutan dari ketua umum atau perwakilan organisasi, pesan kebangsaan dari Wali Kota Medan Bobby Nasution dan aahan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Menteri Agama yang juga Ketua Umum PP GP Ansor menyampaikan apresiasi kepada segenap organisasi Pemuda Lintas Agama atas inisiasi melakukan silaturahmi kebangsaan.

Gus Yaqut ingin mengingatkan beberapa fakta yang tidak boleh ingkari dan lupakan bahwa agama itu diciptakan untuk menghancurkan berhala.

Namun, kini agama justru menjadi berhala dan digunakan untuk membenci orang lain.

Gus Yaqut menilai tanpa ada kemajemukan dan keberagaman maka tidak ada Indonesia.

Para pemuda Katolik berharap para tokoh agama menjadi salah satu faktor kunci dalam terciptanya stabilitas politik .

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News