ORI Kecewa Polisi tak Ungkap Soal Data Tembak Mati Penjahat

jpnn.com, JAKARTA - Ombudsman Republik Indonesia mengungkapkan kekecewaannya terhadap Polda Metro Jaya.
Hal ini dikarenakan polda nomor satu di Indonesia itu tak bisa menyerahkan bukti lengkap soal penembakan sebelas penjahat hingga mati beberapa waktu lalu.
Anggota Ombudsman Adrianus Meliala mengungkapkan, kekecewaan bermula saat Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis yang dipanggil tak datang.
Namun, Idham hanya mengirim delapan perwakilan, di antaranya Wadir Krimum AKBP Ade Ary dan Irbid Ops AKBP Rahmad Hakim.
Adrianus mengatakan, pertemuan berlangsung tertutup dan hanya berlangsung sekitar 30 menit.
“Kami tanya, antara lain ketika dia (polisi) nembak ada berita acara penembakan atau tidak? Mana visumnya? Apakah berita acara tersangka yang tertembak dikembalikan kepada keluarga?” kata Adrianus, Rabu (1/7).
Kekecewaan pun bertambah, karena data yang diminta tak bisa diberikan Polda Metro Jaya. Padahal, data itu sangat penting untuk bahan investigasi.
"Dia enggak bisa kasih datanya. Polisi mestinya siap menghadapi ini. Kami siap menjadi corong membela Polri kalau mereka siap data dan apa yang mereka lakukan tidak melanggar hukum,” tegas dia.
Ombudsman Republik Indonesia mengungkapkan kekecewaannya terhadap Polda Metro Jaya.
- AKBP Bintoro Juga Terlibat Kasus Penggelapan
- Resmob Polda Metro Jaya Tangkap 4 Begal di Bogor
- Polisi Bongoar Kasus Pengoplosan Elpiji di Bekasi & Jakarta, 5 Dokter Ditangkap
- Ini Kode yang Dipakai Pelaku Agar Bisa Ikut Pesta Seks Sesama Jenis di Jaksel, Oalah
- Info Terkini dari Kombes Ade Soal Kasus Pesta Seks Sesama Jenis di Jakarta Selatan
- Ateng Sutisna Minta KPK & Ombudsman Usut Sertifikat Area Pagar Laut