ORI Minta Stok Logistik dan Kapasitas Gudang Bulog Diaudit
jpnn.com, JAKARTA - Ombudsman RI mendorong pemerintah mengaudit posisi stok serta kapasitas seluruh pergudangan Badan Logistik (Bulog).
Hal ini untuk menjelaskan ketersediaan dan data terkait stok beras negara.
"Pemerintah harus lakukan audit stok Bulog, termasuk kapasitas gudangnya untuk mengetahui situasi sebetulnya seperti apa. Apakah memang stoknya berlimpah, apakah gudangnya cukup atau tidak," kata anggota Ombudsman RI Ahmad Alamsyah Saragih dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Sabtu (22/9).
Alamsyah juga menilai perlunya data kapasitas gudang-gudang Bulog.
Kemudian, rata-rata produksi beras nasional yang masuk, untuk kemudian diimbangi dengan kebutuhan yang harus diimpor.
Selain itu, diperlukan juga evaluasi stok beras di pasaran dan tempat-penggilingan.
"Dari situ nantinya akan terlihat semuanya, berapa yang diserap dari petani, berapa stok di pasaran, dan berapa kebutuhan nasional. Kemudian dihitung kebutuhan impornya berapa. Karena impor ini kan untuk menutupi devisit neraca beras," tuturnya.
Alamsyah juga meminta kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk segera merilis hasil perhitungan data produksi beras yang telah dilakukan menggunakan metode kerangka sampling area (KSA).
Ombudsman RI mendorong pemerintah mengaudit posisi stok serta kapasitas seluruh pergudangan Badan Logistik (Bulog).
- Layanan Terbaik Pengelola Zakat, Raih Penghargaan Tertinggi Ombudsman
- Menko Pangan: Stok Beras Nasional 8 Juta Ton
- Kinerja Pelayanan Publik Pemda di Jateng Oke, Ombudsman Beri Apresiasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting
- Memperkokoh Peran Bulog, Mengamankan Pangan Nasional