Orkestra Taman Suropati Chamber, Kumpulan Pemusik Pengunjung Taman

Urunan Beli Batik untuk Pentas di Istana

Orkestra Taman Suropati Chamber, Kumpulan Pemusik Pengunjung Taman
Orkestra Taman Suropati Chamber, Kumpulan Pemusik Pengunjung Taman
Ngik ngok ngik ngok, anak-anak belasan tahun itu mengulang-ulang sebaris nada. "Ayo, kita coba lagi. Sekarang coba birama empat per empat," ujar Madong Parhusip, salah seorang instruktur. Kemudian, alunan gesekan biola terdengar bersahut-sahutan. "Reynaldi, perhatikan tempo," kata pria berambut keriting itu sedikit berteriak ke arah bocah berkacamata. Sebaris nada diulang kembali.

Tidak jauh dari kerumunan itu, beberapa orang dewasa membentuk kelompok-kelompok dengan alat musik berbeda. Ada yang khusus gitar, cello, dan biola alto. Tak seperti kelompok yang dinakhodai Madong, jumlah mereka lebih sedikit. Satu instruktur berhadapan dengan dua hingga lima murid.

Orkestra TSC memang menggelar latihan rutin setiap Minggu di taman tersebut. Biasanya, latihan berlangsung pukul 10.00 hingga 14.00. Setiap berlatih, anggota dikelompokkan sesuai kemampuan dan jenis alat musik. Ada kelompok bibit, akar, batang, ranting, daun, bunga, dan buah. Semakin menjulang posisinya, semakin jago main musiknya. "Mereka itu anak-anak ranting," kata Yasmin, salah seorang anggota manajemen TSC, seraya menunjuk kelompok yang dilatih Madong.

Setelah beberapa jam berlatih tembang Kawan, tiba-tiba air mancur di samping mereka menyembur. Anak-anak pun bubar teratur. Mereka menghambur menuju barisan orang tua yang duduk di pinggir taman dan sejumlah penjual makanan. "Kalau air mancur hidup, berarti sudah pukul 12.00. Waktunya break sebentar," kata Yasmin.

BERAWAL dari kumpul-kumpul di taman, sekelompok pemusik menularkan ilmunya kepada pengunjung. Lalu, dibentuklah Taman Suropati Chamber (TSC). Kini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News