Ormas Islam Desak Pemerintah Mengkaji Rangkap Jabatan Profesor Nasaruddin Jadi Menag dan Imam Besar Istiqlal

Apalagi, tambah dia, Masjid Istiqlal ini merupakan masjid terbesar di Indonesia dan bahkan se-Asia Tenggara. Oleh karena itu, hendaknya bisa menjadi teladan bagi masjid-masjid lainnya.
"Karena dia (Istiqlal), masjid negara, bukan masjid biasa. Itu di-SK-kan oleh presiden, makanya dia dibiayai oleh negara," ujar dia.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) KH Jeje Zaenuddin.
Kiai Jeje dapat memahami jika rangkap jabatan Menteri Agama tersebut hanya sementara.
"Jika untuk sementara dan sedang menyiapkan proses pergantian jabatan Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal dan jabatan Imam Besar sehingga rangkap jabatan oleh Menteri Agama dapat dipahami dan dimaklumi," ujar Kiai Jeje.
Namun, lanjut dia, jika Menteri Agama terus-menerus merangkap sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, maka tidak elok dipandang dan menyalahi aturan yang ada.
"Namun, jika kemudian untuk seterusnya, maka kondisi itu sangat tidak baik. Selain menyalahi regulasi, juga memberi kesan yang sangat tidak elok," ucap Kiai Jeje.
Oleh karena itu, dia juga mendesak agar pemerintah mengkaji ulang rangkap jabatan Menag-Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
Ormas Islam Indonesia mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang rangkap jabatan Profesor Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama RI dan Imam Besar Masjid Istiqlal.
- Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahim Akbar Ormas Islam
- Selamatkan Masjid Istiqlal Kita
- Sontoloyo, Hendra Gasak Ponsel Jemaah Salat Jumat, Polisi Lagi Ramai-ramainya
- Baznas Bazis DKI Jakarta Gelar Masjid Award 2025, Hadiah Total Rp 300 Juta
- Program Sedekah Energi dari MOSAIC Bikin Masjid Hemat Biaya Listrik
- Heboh, Kaca Masjid Ash Shomad di Palembang Diduga Terkena Peluru Nyasar