Ormas Islam Pecah, Anggota DPR Surati Presiden

Ormas Islam Pecah, Anggota DPR Surati Presiden
Ormas Islam Pecah, Anggota DPR Surati Presiden
Ia menambahkan, GKI hendak mendirikan rumah ibadah di Yasmin, tetapi cacat hukum. IMB terbukti cacat hukum karena sudah jatuh vonis atas pemalsuan tandatangan warga. Alasan walikota Bogor mencabut IMB GKI sudah sangat jelas, yakni alasan penolakan warga, stabilitas keamanan dan vonis pemalsuan tandatangan. “Kami dianggap melanggar HAM, tetapi sebetulnya yang melanggar HAM itu adalah mereka yang memalsukan dan memanipulasi tandatangan warga,” tegas Iman.

Aksi damai yang diikuti warga Kelurahan Curugmekar berakhir sekitar pukul 13:00. Setelah mereka membubarkan diri, giliran massa yang mendukung pembangunan GKI Yasmin tiba di lokasi.  Sejumlah tokoh agama dan tokoh pemuda pun tampak hadir. Di antaranya, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Maruarar Sirait, Romo Benny Susetyo,  Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid, putri Gus Dur Alissa Wahid, aktivis PMI dan beberapa tokoh lintas agama.

Saat tiba di lokasi, situasi sempat memanas. Para aktivis GP Anshor emosi karena tak diperkenankan masuk ke wilayah GKI Yasmin. Aksi dorong dan adu mulut antara aparat keamanan dan rombongan GP Anshor pun tak terelakkan. Beruntung, aksi itu tak berlangsung lama karena  Kapolres Bogor Kota AKBP Hilman langsung mempersilakan lima orang perwakilan tokoh agama dan GP Anshor naik ke trotoar GKI Yasmin untuk menggelar orasi.

Dalam orasinya, Nusron Wahid menegaskan, saat ini yang terjadi banyak pejabat yang mengkhianati arti Pancasila, dengan mengesampingkan toleransi antarumat beragama. “Dalam kasus GKI Yasmin jelas menggambarkan adanya pemikiran dan gerakan anti keberagaman,” tegasnya.

BOGOR - Polemik rumah ibadah GKI Yasmin terus berlanjut. Bahkan, ormas Islam mulai terpecah menyikapi keberadaan rumah ibadah di Jalan Abdullah bin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News