Ormas Rawan Disusupi Kepentingan Asing
jpnn.com - JAKARTA - Kasubdit Ormas Direktoral Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Ditjen Kesbangpol) Kemendagri, Bahtiar, mengatakan, publik harus diberi penyadaran bahwa saat ini keberadaan ormas dengan segala jenis dan bentuknya, seperti yayasan, perhimpunan, LSM, asosiasi, lembaga kajian dan lain-lain, rawan berubah fungsi menjadi alat diplomasi internasional.
Bahkan lebih ekstremnya, lanjut Bahtiar, dapat menjadi instrumen bagi negara besar untuk menguasasi negara-negara lain.
"Tekniknya, negara-negara kuat membangun jaringan ormas yang tersesar di seluruh dunia yang dengan kegiatan sosial kemanusiaan. Isu demokrasi, hak azasi manusia, atau lingkungan hidup," ujar Bahtiar kepada wartawan di Jakarta, Minggu (27/10).
Birokrat asal Makassar itu menjelaskan modus jaringan ormas internasional. Pertama, ada yang langsung dikomandani oleh orang asing lalu menjadi sel-sel jaringannya negara tersebut di seluruh dunia.
Kedua, dengan membangun sel-sel jaringan ormas di setiap negara atau membina ormas/LSM lokal di negara tersebut. "Lalu tanpa sadar ormas/LSM lokal yang dibina tersebut tidak sadar telah diperalat menjadi alat kepentingan asing karena kebetulan tema-tema yang diperjuangkan sama," ujarnya.
Oleh karena itu, pungkasnya, UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas mendorong penguatan wawasan kebangsaan ormas Indonesia. (adv/sam/jpnn)
JAKARTA - Kasubdit Ormas Direktoral Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Ditjen Kesbangpol) Kemendagri, Bahtiar, mengatakan, publik harus diberi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eksistensi Suap Hakim, Mafia Hukum dan Peradilan di Indonesia: Penyakit Kronik dan Upaya Penanggulangannya
- Revisi UU TNI: Menyelaraskan Ketahanan dengan Dinamika Zaman
- Bawaslu Konsisten Mengawal Demokrasi
- Paradigma Pemidanaan KUHP Nasional
- Danantara dan Komitmen Presiden Bagi Hilirisasi SDA-Tanaman Pangan
- Papua dan Ujian Prabowo - Gibran