Ortu Aniaya dan Cukur Paksa Rambut Guru

Ortu Aniaya dan Cukur Paksa Rambut Guru
Ortu Aniaya dan Cukur Paksa Rambut Guru
Arief Rismawan, salah satu keluarga korban menyayangkan kejadian yang menimpa kerabatnya ini. Menurut pria yang juga berkecimpung di dunia pendidikan ini, perbuatan yang dilakukan orang tua siswa tersebut cukup membuat geram kalangan pendidik. Menurutnya, jika kejadian ini tidak diusut secara tuntas, bukan tidak mungkin kejadian serupa bisa terulang dan martabat pendidik dalam menegakan aturan sekolah akan diabaikan.

“Di lingkungan kampus saja, polisi tidak boleh masuk kampus. Tapi, ini kok di dalam lingkungan sekolah, para preman dengan leluasa melancarkan tindak kekerasan yang sangat tidak manusiawi,” jelas Arief.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Drs H Sanwasi MM mengatakan, pihaknya masih  mendalami dan mencaritahu duduk perkara yang sebenarnya atas kejadian ini. Sanwasi enggan berkomentar banyak mengenai laporan polisi yang telah dilakukan Aop beberapa saat usai kejadian yang menimpanya ini.

“Saya sudah utus Kasie ke sekolah, juga ke UPTD untuk cari keterangan yang sebenarnya. Nanti kalau sudah jelas duduk perkaranya, kami akan sampaikan keterangan resminya kepada publik,” jelas pria yang juga pernah berporfesi sebagai guru ini.

Kasatreskrim Polres Majalengka, AKP Mukmin Hidayat menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini. Menurutnya, saat ini keduanya masih dalam bentuk pengaduan, belum masuk laporan. “Masing-masing mengadu kepada Polres, belum dalam bentuk laporan. Tapi kita kan pelajari ini,” ucapnya.

MAJALENGKA – Menjadi guru zaman sekarang harus ekstra sabar. Alih-alih ingin menanamkan disiplin terhadap siswanya, seorang guru olah raga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News