Ortu Histeris Saksikan Bayi dan Anaknya Tewas Tertimpa Tembok

Dirinya melihat Saiful bersama anak dan istrinya yang sedang membersihkan air bercampur lumpur di rumahnya. Jarak antara tembok sebagai penahan timbunan dengan rumah Saiful mepet dan kurang dari satu meter. Tembok penahan timbunan itu juga lebih tinggi dari rumah Saiful.
"Sebelum kejadian tersebut, istri Saiful juga sering mengkhawatirkan kalau tembok jebol atau ambruk. Pasalnya belakangan tembok sudah retak-retak,” urainya.
Sementara Lurah Madurejo Sumaji di lokasi kejadian mengatakan, jebolnya tembok ini memang mengagetkan warga. Apalagi sampai menimbulkan dua korban meninggal. Sebenarnya hal ini sangat disayangkan membuat bangunan dengan konstruksi yang rendah.
"Kami sendiri baru mengetahui kalau di sini ada bangunan seperti itu. Maksud timbunan juga tidak jelas dan pemilik lahan juga belum ada izin mau dibangun apa ke depannya hingga peristiwa nahas ini terjadi. Selama ini juga tidak ada warga sekitar yang komplain kepada kelurahan sehingga tidak kami ketahui secara pasti,” ujarnya.
Selasa (21/4) pagi pukul 10.00, Unit Identifikasi Polres Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab dan bagaimana ambruknya tembok tersebut.
Kasatreskrim Polres Pangkalan Bun, AKP Andreas Alek Danantara mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Saksi dari orang tua korban belum bisa dimintai keterangan karena berduka.
"Olah TKP sudah kita lakukan, tetapi kita akan selidiki kejadian ini, apakah karena kelalaian atau karena sebab lain,” jelasnya.
Dari keterangan di lapangan, konstruksi tembok yang dibangun milik pengusaha atas nama Liean di Jalan Iskandar Kawasan Bundaran Pancasila ini dinilai tidak kuat. Terbukti, tembok penahan tanah timbunan itu ambrol dan longsor sehingga menyebabkan rumah milik Ahmad Saiful, warga Gang Padi, kawasan Bundaran Pancasila Pangkalan Bun, menjadi korban.
PANGKALAN BUN – Dua nyawa bocah melayang gara-gara tertimpa tembok setinggi empat meter di Jalan Iskandar, Senin (20/4) malam pukul 20.00 WIB.
- Gubernur Luthfi Bentuk Tim Khusus untuk Atasi Darurat Sampah
- Dokter PPDS Anestesi Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen di RSUP Hoesin Palembang
- Feby Deru Ajak PIM Sumsel dan Tim Penggerak PKK Berkolaborasi dalam Kegiatan Sosial
- Pegawai RSJ Provinsi Kalbar Disiram Air Keras oleh OTK, Polisi Selidiki
- Bentrokan Warga di Sukahaji, Wali Kota Farhan: Hormati Proses Hukum
- Hanyut di Sungai Belawan, Bocah 6 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia