Ortu Murid JIS Geruduk KPAI, Protes Sekolah Dijelek-jelekkan
Sebagai tanggapan atas situasi itu maka pihaknya meminta pertemuan mendesak ini dengan KPAI. ”Kami mendukung Bapak-Bapak (KPAI) yang ada di sini untuk melanjutkan kerja yang telah mereka lakukan dalam memberikan perlindungan kepada anak di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Nampak dari awal menemui mereka adalah Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh beserta para komisioner KPA juga Dewan Pembina Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PA) Seto Mulyadi alias Kak Seto. Di satu sisi pihaknya mendukung pekerjaan KPAI. Namun di sisi lain, pihaknya menilai kasus pelecehan seksual membuat traumatis korban dan keluarganya.
”Kami memohon agar KPAI terus menjaga rahasia para korban. Sebagai orang tua keluarga besar yang dilecehkan yang terpengaruh terhadap komentar di media. Kami meminta KPAI dalam hal ini lebih sensitive terhadap pernyataan yang disampaikan. Hal serupa kami harapkan terhadap media,” paparnya. Lestari menyadari hal itu keadaan yang mengerikan.
Namun di pihaknya juga percaya bahwa sekolah melakukan langkah yang tepat untuk menanggulangi keadaan tersebut dan meningkatkan keamanan di kampusnya. ”Sebagai orang tua kami juga meminta agar pelaku kejahatan ini dihukum seberat-beratnya,” ungkapnya.
Ditanya apa tidak khawatir anaknya tetap sekolah di JIS, sejumlah orang tua siswa samasekali tidak merasakannya. ”Kami serahkan pada pihak berwajib dan menginginkan kasus dituntaskan secepat mungkin. Saya percaya kepada pihak yang berwajib menyelesaikan kasus ini,” tegas Lestari.
Ditanya apa anak-anak mereka tidak khawatir, dia mengatakan, murid-murid JIS yang lain merasa sangat sedih, kaget, sekaligus heran kejadian seperti itu terjadi pada adik mereka.
”Kendati tidak ada hubungan darah tetapi mereka syok. Saya percaya dengan komitmen JIS untuk meberikan komitmen terbaik. Yang lain (orang tua siswa) tidak ada rencana mengeluarkan anaknya dan pindah ke sekolah lain,” paparnya.
Seorang orang tua siswa yang mengaku Nurhayati, mengaku anaknya tidak mau dipindahkan dari JIS. ”Justru saya baru kembali dari luar negeri, kami terganggu dengan aib yang sedang terjadi,” ungkapya.
Seorang perempuan bule, Kelly, juga percaya bahwa JIS merupakan lingkungan yang aman bagi anaknya bersekolah. (*)
JAKARTA -- Puluhan orang tua siswa Jakarta International School (JIS) ”menggerebek” kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS