OSO Cerita, Dulu jadi Penjual Jam Tangan di Pasar Ini

jpnn.com, PONTIANAK - Oesman Sapta Odang (OSO) mengunjungi Pasar Tengah Pontianak, Kalbar, Selasa sore (12/6). Putra Kayong Utara yang saat ini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan wakil Ketua MPR itu menyapa masyarakat di pasar tertua Kota Pontianak ini.
Tak ayal, kehadiran OSO sontak menjadi perhatian para pedagang dan pembeli di pasar tradisional tersebut. Ramai masyarakat berebut menyalami OSO. Ada pula yang minta foto bersama.
OSO berkeliling di pasar Tengah untuk memantau barang-barang. Sesekali ia melihat dan menanyakan harga barang yang dipajang penjual.
Kepada awak media, OSO mengaku sangat senang bisa mengunjungi pasar Tengah. Dia pun terkenang masa kecilnya yang sering berada di Pasar Tengah.
“Dulu di sini pusat perdagangan, sekarang ini juga masih menjadi pusat perdagangan rakyat. Jadi ini bisa dikatakan pedagang tradisional,” terangnya.
Selama Ramadan, pasar Tengah ramai dikunjungi warga. Ini menunjukkan pasar tersebut masih menjadi pilihan masyarakat. "Jadi, akan ada perbedaan harga antara pasar tradisional dan di mall," tuturnya.
OSO mengaku banyak kenangan di pasar Tengah yang tak bisa dilupakannya. Salah satunya saat ia menjadi pedagang dan berjualan jam tangan merek Saiko. “Waktu masih di pelabuhan dulu,” kisah OSO.
Dia menilai, tidak ada perubahan dari pasar Tengah. Sama seperti dulu, pasar tersebut tetap ramai. Artinya, tidak semua masyarakat berbelanja ke mall.
Mengunjungi Pasar Tengah, Pontianak, Kalbar, Oesman Sapta Odang alias OSO terkenang saat dia menjadi penjual jam tangan.
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan
- Saat Melantik Pengurus Baru Partai Hanura, OSO: Kami Mendukung Prabowo
- OSO Tegaskan Partai Hanura Mendukung Pemerintahan Presiden Prabowo
- OSO Minta Anggota DPRD dari Partai Hanura Seluruh Indonesia Berkomitmen Membela Kepentingan Rakyat Daerah
- Gelar Open House Lebaran 1446 Hijriah, OSO Ingatkan Pentingnya Menjaga Silaturahmi Sesama Manusia
- OSO Pimpin Pemakaman Ketua Dewan Guru KKI Imam Budiarto Buchori