OSO Ingin Petani Indonesia Kaya Seperti di Brasil

jpnn.com, JAKARTA - Ketua BPO Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta Odang alias OSO meminta masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial tidak merasa minder menjadi petani. Pasalnya, petani adalah soko guru bangsa yang menjaga ketahanan pangan nasional.
OSO meminta agar HKTI melakukan inovasi agar para petani muda Indonesia bisa menyesuaikan diri dengan revolusi industri 4.0. Digitalisasi, kecepatan serta efisiensi dibutuhkan di sektor pertanian.
BACA JUGA: Jokowi Minta HKTI Jangan Berbelok Arah, Harus Mendukung
Dia yakin, jika sektor pertanian nasional bisa mengikuti perkembangan zaman, profesi petani tidak akan dipandang sebelah mata lagi oleh kaum milenial.
"Tani Indonesia harus kaya, karena petani itu bukan wilayah kotor. Contoh di Brasil, petaninya kaya raya,” kata OSO saat menghadiri HUT HKTI ke-46 di Ballrom Whiz Hotel Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (27/4) malam.
OSO menegaskan HKTI harus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan indeks dan produktivitas pertanian, serta mendukung modernisasi teknologi pertanian agar kaum milenial tertarik untuk terjun ke sawah. "Harus segera kita siapkan, supaya meraka tidak takut untuk bertani," tandas OSO yang juga menjabat sebagai Ketua DPD RI itu.
Tak lupa, pengusaha sukses di berbagai bidang usaha itu memberikan tips dan strategi dalam mempersiapkan petani milenial yakni 5S. OSO menjelaskan S pertama adalah strategi. Nah, kata OSO, HKTI harus menyusun strategi yang tepat untuk memajukan dan memakmurkan petani.
Kemudian, S kedua adalah struktur organisasi. Menurut dia, struktur organisasi harus dipersiapkan dengan baik. S ketiga adalah skill. Menurut OSO, dalam menerapan S ketiga ini penting memegang prinsip the right man in the right place.
Oesman Sapta Odang alias OSO meminta masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial tidak merasa minder menjadi petani. Pasalnya, petani adalah soko guru bangsa yang menjaga ketahanan pangan nasional.
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya
- Senator NTT Abraham Liyanto Luncurkan Buku Keempat
- Senator Abraham Liyanto: Segera Implementasikan Guru PPPK Dapat Mengajar di Sekolah Swasta
- Tanggapi Ajakan Berpindah Warga Negara, Sultan: Kabur Apalagi Menyerah Bukan DNA Pemuda Indonesia
- Kementan Dorong Pemberdayaan dan Keterlibatan Wanita Tani
- Tingkatkan Daya Saing Petani, Kementan Perkuat Kelembagaan Petani