Oso Sedih, Pelemahan Rupiah Dijadikan Alat Politik Oposisi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Oesman Sapta meminta pihak-pihak tertentu tidak terus memojokkan pemerintah dengan isu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, yang kini hampir menyentuh Rp 15.000 per USD.
Pria yang akrab disapa OSO ini mengeluarkan imbauan, karena menangkap kesan isu melemahnya rupiah terus digoreng untuk tujuan politis, agar rakyat tak lagi percaya terhadap pemerintah.
"Pandangan negatif yang dialamatkan ke pemerintah cenderung politis. Ada sasaran politik, supaya rakyat terpengaruh," ujar Oso di Jakarta, Kamis (5/9).
Meski demikian, Oso meyakini mayoritas masyarakat tidak akan terpengaruh dengan ocehan yang tidak realistis. Masyarakat sudah mengetahui, melemahnya rupiah akibat efek global, bukan pemerintah yang tidak becus bekerja.
Selain itu, Oso juga meyakini masyarakat melihat secara nyata langkah pemerintah yang terus bekerja maksimal, sehingga efek menguatnya dollar dapat ditangani dengan baik.
“Apa yang terjadi saat ini bukan masalah perekonomian dalam negeri. Ini siklus ekonomi dunia. Indonesia sudah memiliki sistem yang kuat untuk melewatinya,” kata Oso.
Ketua Umum DPP Partai Hanura ini juga melihat gejala sistem yang dibangun pemerintah saat ini hendak dirusak pihak tertentu.
"Karena itu, saya menyesalkan pelemahan nilai tukar dijadikan ‘alat politik’ untuk memengaruhi rakyat menyalahkan pemerintah. Kalau mereka mau jujur, apa yang dilakukan pemerintah sudah benar,” katanya.
Ketua DPD Oesman Sapta meminta pihak-pihak tertentu tidak terus memojokkan pemerintah dengan isu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat
- OSO Mengajak Masyarakat Kalbar Pilih Pemimpin yang Bermartabat
- OSO Optimistis Pramono-Rano Menang di Pilkada Jakarta 2024
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Yarlina Yacoub Gantikan Dede Suratman jadi Rektor UNOSO, Pak OSO Beri Pesan Begini
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto