OSO Tolak Jabatan Penting yang Ditawarkan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang menolak tawaran jabatan penting dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Penolakan itu disampaikan politikus yang beken disapa dengan panggilan OSO, usai bertemu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (13/12).
"Saya ditawari Presiden untuk jadi Wantimpres. Saya sangat berterima kasih sekali atas penghargaan presiden," ucap OSO usai bertemu Pratikno.
Namun, mantan ketua DPD ini juga tidak ingin membohongi presiden karena kecintaannya pada partai, dan tetap ingin mendukung pemerintahan Jokowi - KH Ma'ruf Amin.
Sementara, pimpinan partai politik tidak boleh menjadi Wantimpres.
"Hari nurani saya besar dengan partai, untuk jadi anggota Wantimpres harus tidak menjabat pimpinan parpol. Nah apalagi kalau pimpinan Wantimpres," jelas OSO.
Karena itu, dia memutuskan untuk tetap mengawal pemerintahan Jokowi melalui Hanura.
"Tapi karena syarat itu saya memutuskan untuk sementara akan terus bersama teman-teman seperjuangan agar tetap, walau bagaimana kami akan 100 persen dukung presiden dalam pememerintahan," tegas OSO.
Sikap OSO yang menolak mendapatkan jabatan penting dari Jokowi, membuat bertanya-tanya, apa yang membuatnya tidak menerima tawaran tersbut.
- HUT Ke-18, Partai Hanura Konsisten Usung Peningkatan Kesejahteraan Daerah
- Sejumlah Tokoh Nasional Bakal Hadir di HUT Ke-18 Hanura
- OSO Mengajak Masyarakat Kalbar Pilih Pemimpin yang Bermartabat
- OSO Optimistis Pramono-Rano Menang di Pilkada Jakarta 2024
- Yarlina Yacoub Gantikan Dede Suratman jadi Rektor UNOSO, Pak OSO Beri Pesan Begini
- Profesor Henry Indraguna Merespons Wacana Pembentukan Kembali DPA