Otak di Balik Bali Nine Dikabarkan Hidup Nyaman dalam Kemewahan

Otak di Balik Bali Nine Dikabarkan Hidup Nyaman dalam Kemewahan
Otak di Balik Bali Nine Dikabarkan Hidup Nyaman dalam Kemewahan

Fairfax Media awal pekan ini melaporkan bahwa penggambaran Chan dan Sukumaran sebagai figur kunci dalam sindikat penyelundupan heroin pada April 2005 bisa jadi telah menghancurkan peluang keduanya untuk mendapat penangguhan hukuman dari pemerintah Indonesia. Hanya saja, kepolisian Indonesia memang tidak pernah menangkap pemasok, pengatur utama maupun pihak yang mendanai operasi Chan dan Sukumaran.

Chan masih berumur 22 tahun saat ditangkap di Bali. Kala itu, polisi Indonesia mengaku terus memburu pihak yang terkait dengan sindikat yang memasok heroin ke Bali Nine. Pihak terkait itu diyakini juga menjadi tersangka penyelundupan heroin dalam jumlah besar ke negara-negara barat.

Sementara seorang pelacur asal Thailand bernama Cherry Likit Bannakorn telah teridentifikasi sebagai kurir yang mengirim dua koper berisi heroin ke Chan di Bali. Hanya saja, PSK itu masih menjadi buruan Interpol meski kemungkinan hanya punya sedikit keterlibatan dengan sindikat penyelundup narkoba.

Pada 27 April 2005, kepolisian Indonesia menembak mati Man singh Ghale. Pria kelahiran Nepal itu disebut memiliki sejarah panjang dalam penyelundupan narkoba di Indonesia dan punya hubungan dengan operasi Bali Nine.

Man Singh Ghale ditembak karena berupaya melarikan diri. Namun, belakangan terungkap bahwa tangannya sebenarnya terikat dibelakang saat itu. Beberapa bulan kemudian, Polisi Federal Australia (AFP) menyebut Man Sing Ghale bukanlah pemain besar dalam operasi Bali Nine.(theage/ara/jpnn)

 


SYDNEY - Dua warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran kini tengah menanti eksekusi hukuman mati di Indonesia. Namun, keduanya diyakini


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News