Otak Hewan Mengecil di Zona Paling Berbahaya
Minggu, 24 April 2011 – 20:20 WIB
TRAGEDI nuklir Chernobyl tercatat sebagai bencana terburuk dalam sejarah. Tetapi, para pakar mengakui pula bahwa bencana itu tetap menyimpan bahaya atau risiko yang tidak banyak diteliti. Itu terutama terkait dengan dampaknya terhadap lingkungan tepat setelah seperempat abad bencana Chernobyl berlalu.
Anekdot pun muncul bahwa saat ini Chernobyl telah kembali menjadi "surga" bagi para binatang. Hal itu didasarkan sejumlah bukti bahwa binatang seperti berang-berang, rusa, kuda liar, rajawali, dan elang telah kembali berbondong-bondong ke zona eksklusi (radius 30 km) Chernobyl sejak manusia meninggalkannya dan perburuan dilarang atau ilegal.
Namun, profesor biologi dari University of South Carolina Tim Mousseau menilai, gambaran seperti itu menyesatkan. Mousseau merupakan salah seorang di antara sedikit pakar yang telah menyelidiki secara dalam keanekaragaman hayati di sekitar Chernobyl.
"Chernobyl sudah pasti bukan lagi menjadi surga atau tempat nyaman untuk kehidupan hewan-hewan liar," tuturnya. "Ketika Anda benar-benar bekerja keras melakukan kajian ilmiah dan mengontrol ketat semua variabel, sinyalnya kuat. Apalagi, jika Anda melakukan (riset) di banyak tempat berbeda. Ada lebih sedikit jumlah dan jenis binatang (di sekitar Chernobyl) dari yang Anda perkirakan," tambah dia.
TRAGEDI nuklir Chernobyl tercatat sebagai bencana terburuk dalam sejarah. Tetapi, para pakar mengakui pula bahwa bencana itu tetap menyimpan
BERITA TERKAIT
- AI Merdeka Lintasarta Percepat Adopsi Kecerdasan Buatan di Indonesia
- Gebuk Judol, Upaya Bersama memberantas Judi Online di Era Digital 5.0
- Threads Merilis Fitur Baru Secara Global, Silakan Dicoba
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi