Otak Koruptor
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Salah satu yang terungkap adalah, pada masa kanak-kanak Komisarjevsky sering menjadi korban pemerkosaan sodomi oleh orang-orang dewasa di lingkungannya.
Kondisi psikologis dan sosiologis dua penjahat itu tidak memengaruhi opini masyarakat bahwa dua orang itu adalah monster yang harus dihukum mati.
Kasus ini menjadi perdebatan apakah seseorang mempunyai ‘’free will’’ kehendak bebas untuk melakukan kejahatan, atau dia ‘’terpaksa’’ melakukannya.
Perdebatan ini menimbulkan kontroversi panjang, tetapi mayoritas publik menghendaki hukuman mati terhadap dua penjahat itu.
Dalam kasus-kasus korupsi yang terjadi di Indonesia juga muncul pertanyaan apakah seorang koruptor harus dihukum mati.
Ketika kasus Juliari Batubara terjadi, muncul desakan untuk menjatuhkan hukuman mati. Kejahatan yang dilakukan Juliari merupakan kejahatan yang berangkai, karena selain mengorupsi uang negara, dia juga membuat rakyat miskin yang sudah menderita menjadi makin menderita.
Para penasihat hukum mencoba mencari pembenaran untuk meringankan hukuman para penjahat itu.
Dalam kasus Hayes dan Komisarjevsky, penasihat hukum mengungkapkan penyesalan Hayes sebagai alat untuk meringankan hukuman.
Apa sih isi otak koruptor? Kebanyakan dari mereka bukan orang yang kekurangan harta. Jadi kenapa?
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- KOMIK Apresiasi KPK atas Penahanan Kasus Hasto Kristiyanto
- Analisis Kasus Tom Lembong dan Hasto, Eks Wakapolri Sebut KUHAP Sudah Mati
- Laporan Skandal Suap Pemilihan Pimpinan DPD, KPK akan Klarifikasi 95 Senator
- KPK Tahan Hasto, Ronny PDIP Singgung Izin Hakim Praperadilan
- Megawati tak Menunjuk Plt Sekjen Setelah Hasto Ditahan, Komando dari Ketum PDIP