Otda Belum Mensejahterakan
Kamis, 13 Agustus 2009 – 21:05 WIB
JAKARTA- Sewindu setelah pelaksanaan otonomi daerah, komite pemantau pelaksanaan Otonomi daerah (KPOD) menilai kebijakan itu belum mampu memacu investasi daerah dan tidak berhasil mensejahterakan rakyat. "Yang terjadi justru sebaliknya. Investasi daerah menurun, akibat tidak adanya kejelasan regulasi antara pusat dan daerah,'' kata Ketu dewan pembina KPOD Sofjan Wanandi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/8). Sofjan menegaskan tidak suksesnya otonomi daerah disebabkan minimnya sumber daya manusia (SDM), di mana kemampuan SDM daerah masih sangat jauh dari yang diharapkan."Infrastruktur juga sangat rendah di daerah, listrik di Kalimantan saja sering mati, bagaimana investor mau masuk?,” tuturnya.
Padahal, lanjut Sofjan, pemberlakukan Otda memberikan wewenang yang lebih besar kepada setiap daerah untuk mengelola daerahnya. "Namun, akibat adanya ketimpangan tata kelola ekonomi di daerah, program itu berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan,'' ujarnya.
Baca Juga:
Karena itu Sofyan mengusulkan agar peraturan tata ruang tidak lagi dipegang pusat, tetapi cukup diserahkan ke pemerintah daerah. “Maka nantinya otda dapat dapat berjalan dengan baik serta mendukung investasi suatu daerah,” tandasnya.
Baca Juga:
JAKARTA- Sewindu setelah pelaksanaan otonomi daerah, komite pemantau pelaksanaan Otonomi daerah (KPOD) menilai kebijakan itu belum mampu memacu investasi
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia