Otodidak, Hadiahkan Foto Udara untuk HUT Kota Pahlawan

Otodidak, Hadiahkan Foto Udara untuk HUT Kota Pahlawan
SUDUT BARU: Darwin Prawira ketika memotret Graha Pena, Jl A Yani, Surabaya Selasa (3/6). Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos

”Sekitar April–Mei, saya belajar otodidak mengendalikan pesawat dan langsung mencoba foto udara. Spot-spot fotonya masih di sekitar Surabaya, heritage building, dan ikon-ikon kota,” ujarnya.

Foto-foto hasil jepretan wajah Surabaya karya Darwin saat ini masih dipamerkan di Shao Gallery, Grand City Mall & Convex, dengan tema Surabaya from Above hingga 12 Juni mendatang. Bagi Darwin, pameran itu adalah kado ulang tahun bagi kota pahlawan yang dicintainya ini.

Darwin mengakui, tidak mudah merambah dunia aeromodeling, terutama bagi pemula. Sebulan pertama adalah hari-hari yang panjang. Dia berlatih hampir setiap hari. Tak mengenal pagi, siang, dan malam. Di lapangan terbuka dekat rumahnya, kawasan Kertomenanggal, di situlah alumnus Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Petra itu mencoba menerbangkan pesawatnya.

Latihan yang panjang dan niat yang kukuh memang tidak pernah salah. Walau sempat sulit di awal, lihatlah, sekarang dia begitu piawai memainkan remote dan mengatur laju pesawat. Ditambah decak kagum dari dirinya sendiri setiap berhasil mengabadikan foto dari atas, Darwin semakin semangat menerbangkan pesawat dan mencari lokasi-lokasi menarik di penjuru kota.

Aerial photography sendiri kini telah dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Sebut saja di dunia properti dan zonasi. Foto udara digunakan untuk menilai daya dukung suatu wilayah, termasuk kepadatan serta penggunaan lahan (land use).

Selain itu, foto udara banyak digunakan untuk kebutuhan pariwisata atau dokumentasi jurnalistik untuk area-area yang sulit dijangkau. Lokasi bencana alam atau kerumunan demonstrasi, misalnya.

Menyadari hal itu, Darwin memang tidak main-main. Bagi Darwin yang memang berprofesi sebagai fotografer, fotografi adalah dunianya. Dengan peralatan yang menunjang untuk aerial photography seperti sekarang, Darwin mulai merambah foto-foto lanskap untuk kebutuhan industri properti atau pariwisata.

”Klub aeromodeling di Surabaya sebenarnya banyak, cuma tidak semua suka fotografi. Sama juga banyak orang yang suka fotografi, tapi tidak banyak yang bisa aeromodeling,” kata Darwin.

DESING baling-baling phantom quadcopter menarik perhatian pengunjung Graha Pena, Surabaya, Selasa (3/6). Satu per satu mendekat, ikut mengintip di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News