Otorita Asahan Masih Operasi di Masa Transisi Inalum
Hanya itu saja yang diurus Otorita Asahan di masa transisi?
Tidak. Ada tugas-tugas lain yang sifatnya transisi. Dulu Inalum itu kan punya master agrrement dengan PLN, Inalum menyerahkan 45 hingga 90 MW listrik ke PLN. Kita kawal ini agar listrik tetap diberikan ke PLN sampai ada kebijakan terbaru dari pemerintah soal listrik ini. Begitu juga soal Danau Toba, itu kan airnya untuk PLTA. Harus tetap ada yang mengawal di masa transisi ini, harus tetap ada yang mengawasi. Sebelum ada lembaga baru yang tugasnya mengawasi Sungai Asahan untuk PLTA ini, maka Otorita Asahan masih akan melakukan pengawasan.
Ada peluang Otorita Asahan tetap dipertahankan dengan tugas baru?
Setelah dilakukan kajian, ya itu tadi, ada dua opsi. Pertama, dilikuidasi setelah 30 tahun keberadaannya. Kedua, menjadi embrio lembaga baru dengan tugas-tugas baru, yang dianggap perlu oleh pemerintah. Yang jelas, di sana nanti itu kan menjadi kawasan pengembangan pelabuhan, kawasan industri, dan sebagainya. Suatu saat pasti perlu lembaga khusus.
Ada wacana Otorita Asahan diambil alih pemda, menjadi semacam lembaga penghubung untuk mengurus Inalum, sekaligus untuk menyelamatkan karyawannya. Tanggapan Anda?
Karyawan Inalum itu kan tidak banyak, cuma 47 orang. Yang masih muda-muda ada sekitar 30 persennya. Yang lain itu sudah masuk masa persiapan pensiun.(sam/jpnn)
OTORITA Asahan telah menjadi bagian penting dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) selama 30 tahun. Dulunya, Otorita Asahan dibentuk sebagai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV Hadir di Electricity Connect 2024
- Libur Nataru, Pemerintah Bakal Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Storm Trade Luncurkan Program Ambassador untuk Influencer dan Advokat Kripto
- SIG & PT Pertamina Lubricants Kembangkan Pelumas Open Gear Dalam Negeri
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II