Otorita Batam Lirik China-Taiwan
Jumat, 08 Mei 2009 – 18:05 WIB

Otorita Batam Lirik China-Taiwan
JAKARTA - Pertumbuhan investasi di kawasan Badan Otorita Batam dinilai melambat karena selama ini terlalu tergantung dan menunggu limpahan investasi dari Singapura. Kepala Bidang Penataan Ruang Kementrian Koordinator Perekonomian, Dody Slamet Priyadi menyebutkan, kalau ketergantungan kepada Singapura tidak segera diakhiri, Otorita Batam akan sulit berkembang.
"Batam agak lama berkembang karena tergantung Singapura. Padahal, Singapura tidak mau Batam maju karena merupakan kompetitornya. Maunya Singapura tetap yang terdepan. Kita akan cut dengan Singapura, dan mencoba kerjasama dengan Cina dan Taiwan," ungkap Dody Slamet Riyadi saat diskusi dengan tema 'Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Daerah' di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jumat (8/5). Dia yakin, banyak investor dari Cina dan Taiwan yang akan tertarik masuk kawasan Otorita Batam lantaran di sana ada penambahan kawasan seperti Bintan.
Baca Juga:
Dody menjelaskan, Otorita Batam merupakan salah satu bentuk pengembangan wilayah dalam bentuk Free Trade Zone (FTZ). Selain FTZ, ada Kawasan Berikat, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET). Saat ini sudah ada 13 lokasi KAPET. Sedang untuk KEK, sudah ada 21 provinsi yang mengajukan agar daerahnya ada KEK.
Bila berbagai bentuk pengembangan wilayah itu sudah berjalan, diyakini pertumbuhan ekonomi nasional yang disokong pertumbuhan ekonomi daerah bakal melaju. Saat ini saja, pertumbuhan ekonomi nasional pada kisaran 4,6 persen. Sementara, sejumlah daerah tingkat pertumbuhan ekonominya justru lebih tinggi. Di kawasan Sumatera, pertumbuhannya mencapai sekitar 5,9 persen, Sulawesi, Maluku, dan Papua mencapai 5 persen. "Di Jakarta saja hanya 5,6 persen," ujarnya. (sam/JPNN)
JAKARTA - Pertumbuhan investasi di kawasan Badan Otorita Batam dinilai melambat karena selama ini terlalu tergantung dan menunggu limpahan investasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan Digugat ke MA, Ini 4 Pasal yang Dipersoalkan
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin
- KPPI 2025 Siap Digelar, PENEMU Dorong Perempuan Ambil Peran Strategis
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- OTT Dugaan Politik Uang PSU Pilkada Serang, Bawaslu Sita Barbuk Uang & HP