Otorita IKN Menerima Pukulan Berat dari Mundurnya Bambang dan Dhony

Otorita IKN Menerima Pukulan Berat dari Mundurnya Bambang dan Dhony
Anggota Komisi V DPR Suryadi Jaya Purnama saat mengikuti Kunker Komisi V DPR ke Pelabuhan Gili Mas, NTB, Senin (11/10). Foto: Eno/Man

Adapun, dokumen itu menyebutkan bahwa penggalangan dukungan negara mitra bagi pengembangan IKN baru menghasilkan 39 (tiga puluh sembilan) letter of interest (LoI) kerja sama investasi dengan perusahaan Singapura, Malaysia, dan Kazakhstan.

"Perlu digarisbawahi di sini adalah penggalangan dukungan ini hingga saat ini masih berkutat pada LoI, sehingga belum ada satu pun investor swasta maupun asing yang sudah mengucurkan pembiayaannya untuk pembangunan IKN, meskipun sudah ada groundbreaking proyek-proyek," kata Suryadi.

Menurut dia, kurangnya pendanaan swasta berbanding terbalik dengan kebijakan pemerintah dalam memberikan kemudahan berinvestasi di IKN.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan menyediakan banyak dukungan atau insentif berupa penjaminan dan juga berbagai fasilitas lainnya melalui PP No. 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan dan Kemudahan Berusaha serta Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di IKN.

"Sekali lagi kami meminta pemerintah untuk mengevaluasi ulang kebijakan pembangunan IKN yang hingga kini masih belum mampu menarik investor," kata Suryadi. (ast/jpnn)


Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama menganggap Otorita IKN mengalami pukulan berat dari mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe.


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News