Otoritas Pemilu Papua Nugini Tolak Nyatakan Pemilu Gagal
"Saya menyambut baik pengawasan ini karena ini adalah bagian dari proses demokrasi," katanya.
"Namun, Pemilu ini penting bagi negara sehingga semua pemangku kepentingan dan individu perlu mengingat bahwa mereka juga memiliki tanggung jawab."
Menanggapi kritik tersebut, Patillas Gamato mengumumkan bahwa sejumlah inisiatif akan dilakukan setelah Pemilu, jika dana pemerintah segera diumumkan. Dia mengatakan bahwa gugus tugas akan dibentuk untuk melakukan "penilaian forensik" terhadap daftar pemilih.
Komisi Pemilihan Umum Papua Nugini akan mempertimbangkan dilakukannya proses pendaftaran pemilih yang "aktif dan terus menerus" ketimbang proses memperbarui daftar pemilih dua tahun sebelum Pemilu yang berlaku saat ini.
Kampanye "pendidikan kewarganegaraan" baru juga akan mendidik masyarakat tentang proses pendaftaran.
Belum pantas disebut gagal
Beberapa kritik yang ditujukan kepada Patillas Gamato dan Komisi Pemilihan Umum telah mendesak agar pemilihan dinyatakan gagal.
Tapi Patillas Gamato mengatakan bahwa ambang batas untuk mengumumkan pemilihan yang gagal belum tercapai. Agar hal itu terjadi, dia mengatakan bahwa harus ada laporan tentang kekerasan "keji", dan sebagian besar pemilih telah dihalangi untuk memberikan hak suaranya.
Komisioner Pemilu Nasional di Papua Nugini, Patilias Gamato, mengatakan, Pemilu di negaranya mengalami perkembangan meski ribuan orang dihambat untuk memberikan suara mereka.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata