OTT KPK Bikin Hubungan Rano Karno dan DPRD Banten Memanas

Mengenai langkah yang diambil pihaknya, Ketua DPRD Asep Rahmatullah bantah memiliki niat untuk menghalang-halangi pendirian Bank Banten. Namun lembaga yang ia pimpin ini telah satu suara menilai jika proses akuisisi ini sepatutnya ditunda demi prinsip kehati-hatian.
“Kami tidak pernah menghalang-halangi. Buktinya, proses penyertaan modal senilai Rp 950 miliar lancar kan. Tapi ketika dalam proses pembentukannya muncul masalah, sudah sewajarnya ditunda untuk kemudian dilakukan pengkajian lebih dalam,” katanya.
Terkait rencana revisi RPJMD dan Perda Nomor 5 Tahun 2013, Asep mengatakan jika hal tersebut bagian dari kegiatan evaluasi. Namun bukan untuk menggagalkan, melainkan guna menyempurnakan rencana pembentukan pembentukan Bank Banten.
Asep sendiri mengaku akan melakukan rapat pimpinan untuk membahas second opinion tentang akuisisi Bank Banten. Hasil rapat ini akan disampaikan kepada Gubernur Banten Rano Karno dalam bentuk rekomendasi.
“Apa pun hasilnya, akan kami sampaikan ke eksekutif. Kami tinggal menunggu jawaban eksekutif pada akhirnya,” terang rekan satu partai Rano ini. (quy/dil/jpnn)
SERANG - Terbongkarnya upaya suap terkait pembentukan Bank Banten oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat para elite di provinsi itu terbelah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar
- Dituduh Menelantarkan Anak & Istri, Bambang Wuragil Merespons Begini
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan