OTT KPK Cuma Rp 100 Juta, Ada Apa?
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Gerindra, Muhammad Syafi'i mengaku kaget dengan kasus dugaan suap yang menerpa Ketua DPD Irman Gusman.
"Saya belum tahu lebih jauh tentang kasus Irman Gusman. Di media disebut terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan barang bukti Rp 100 juta. Hanya itu yang saya tahu," kata Syafi'i, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (19/9).
Setahu anak buah Prabowo Subianto ini, standar operasional prosedur (SOP) KPK itu menangani kasus Rp1 miliar ke atas. "Ini hanya Rp 100 juta. Ujug-ujug (tiba-tiba) KPK OTT Rp 100 juta, ada apa?" tandas anggota Komisi III DPR itu.
Terkait dengan kewenangan DPD, menurut Syafi'i, korupsi itu melakukan penyalahgunaan jabatan yang ada, baik pribadi atau tidak. Nah, Irman, lanjutnya, tidak ada hubungannya dengan eksekusi perdagangan impor gula.
"Artinya dari sisi ini tidak ada penyalahgunaan jabatan. Karena jabatan Ketua DPD itu tidak ada kewenangan untuk eksekusi," jelasnya.
Jadi kata dia, ini ada keanehan. "OTT KPK Rp 100 juta itu tidak ada kaitan dengan jabatannya. Kalau kasus Sumber Waras, sudah ada audit BPK, kenapa KPK tidak melanjutkannya?" tanya Syafi'i. (fas/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Gerindra, Muhammad Syafi'i mengaku kaget dengan kasus dugaan suap yang menerpa Ketua DPD Irman Gusman. "Saya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Korupsi Dana PIP Universitas Bandung yang Merugikan Mahasiswa
- Jumlah Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sedikit, Sisanya Lebih Banyak
- Wamen Viva Yoga: AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Pilot Project
- Wamentrans Viva Yoga Sebut Menko AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Proyek Percontohan
- Honorer Database BKN Non-Formasi jadi PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Ini soal Nasib Honorer Tak Lolos CPNS 2024, Bisa Ikut Seleksi PPPK?