OTT KPK Jaring Hakim Lagi, Istana Minta MA Benahi Diri
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo meminta Mahkamah Agung (MA) melakukan pembenahan internal terhadap para hakim. Permintaan itu menyusul operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap hakim dan panitera pengganti di Pengadilan Tipikor Bengkulu.
"Kalau ada tangkap tangan di peradilan itu tentunya harus ada pembenahan. Dan pembenahan harus dilakukan oleh Mahkamah Agung sendiri," ucap Pramono di kompleks Istana Negara Jakarta, Selasa (12/9).
Pemerintah, tambah Pramono, tidak ingin mencampuri urusan kewenangan di lingkungan MA. “Karena ini lembaga yang independen,” tegasnya.
Seperti diketahui, pekan lalu KPK menangkap Dewi Suryana, hakim yang bertugas di Pengadilan Tipikor Bengkulu. Dalam OTT itu, KPK juga menangkap seorang panitera pengganti bernamai Hendra Kurniawan.
Dedi dan Hendra diduga menerima suap dari perkara korupsi di Dinas Pendapatan Pengelolahan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Bengkulu tahun 2013. Suap itu untuk meringankan hukuman untuk Wilson SE yang menjadi terdakwa perkara korupsi di DPPKA Kota Bengkulu.
Besar uang suapnya adalah Rp 125 juta. Kini, Dewi dan Hendra menjadi tahanan KPK.(fat/jpnn)
Pramono Anung mengatakan, harus ada pembenahan di internal MA. Menurutnya, MA sendiri yang berwenang melakukan pembenahan internal.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Korupsi Pj Wali Kota Pekanbaru, KPK Sita Rp 1,5 M dan 60 Perhiasan
- Risnandar Mahiwa Terkena OTT KPK, Roni Rakhmat Pj Wali Kota Pekanbaru
- Pj Wali Kota Pekanbaru yang Ditangkap Terkait Kasus Apa Ya? Jubir KPK Bilang Begini
- Pj Wali Kota Pekanbaru serta 2 Wanita Dibawa KPK ke Jakarta, Lihat!
- Sebanyak Ini Duit yang Disita KPK dari Penangkapan Pj Wali Kota Pekanbaru, Wow
- Kabar Terbaru Pj Wali Kota Pekanbaru Terkena OTT KPK