OTT KPK kok Seperti Minum Obat Sakit Kepala

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengkritisi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lebih doyan melakukan operasi tangkap tangan (OTT), ketimbang mencegah terjadinya korupsi. Dia menilai OTT KPK ibarat minum obat sakit kepala.
"OTT itu seperti orang minum p******, nggak sembuhkan sakit kepala hanya meredakan. Tetap sakit kepala. Bukan berarti saya tidak menghargai yang dilakukan tapi OTT itu hanya meredakan sakit kepala," ucap Nasir di kompleks parlemen Jakarta, Selasa (26/9).
Politikus PKS itu menilai, jika begini terus kondisinya, KPK hanya ingin menyuguhkan obat sakit kepala kepada negeri ini, maka persoalannya tidak akan pernah selesai.
"Ada kesan KPK benci sama koruptor bukan korupsi. Beda. Jika benci korupsi bagaimana supaya negara ini selamat dari korupsi. Karena benci dengan koruptor, OTT terus," ucap politikus asal Aceh ini.
Dia meyakini bahwa publik menginginkan lembaga antirasuah itu benci terhadap korupsi, bukan koruptor. Sebab, yang harus diberantas lembaga ad hoc itu adalah kejahatannya bukan pelakunya. (fat/jpnn)
Ada kesan KPK benci sama koruptor bukan korupsi.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pengacara Hasto Bantah Kliennya Perintahkan Harun Masiku Merendam Telepon Seluler
- Kasus Korupsi Pj Wali Kota Pekanbaru, KPK Sita Rp 1,5 M dan 60 Perhiasan
- Risnandar Mahiwa Terkena OTT KPK, Roni Rakhmat Pj Wali Kota Pekanbaru
- Pj Wali Kota Pekanbaru yang Ditangkap Terkait Kasus Apa Ya? Jubir KPK Bilang Begini
- Pj Wali Kota Pekanbaru serta 2 Wanita Dibawa KPK ke Jakarta, Lihat!
- Sebanyak Ini Duit yang Disita KPK dari Penangkapan Pj Wali Kota Pekanbaru, Wow