Otto Hasibuan Minta Para Advokat Peradi Bisa Patuhi Kode Etik

“Advokat itu adalah profesi yang nobel, yang officium nobile. Advokat itu adalah primus inter pares, the best among the best, maka dia harus menjaga kehormatan itu,” ujarnya.
Lebih lanjut Otto menyampaikan, drama di PN Jakut itu merupakan buah dari singlebar rasa multibar. Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat tegas menyatakan single bar atau wadah tunggal kewenangan organisasi advokat (OA).
“Kita ini single bar tapi praktiknya masih banyak yang multi bar, tapi kita tidak akan menyerah. Apapun kita berjuang. Karena apa? Karena single bar itu adalah is the best,” tandasnya.
Saat dikonfirmasi bagaimana tanggapan soal pembekuan BAS kedua orang advokat di atas, Otto menyampaikan, pihaknya tidak mengomentari karena mereka bukan anggota Peradi.
“Mungkin ditanya paling bagus kepada yang bersangkutan saja. Coba ditanya kenapa, ditanya kepada yang membekukan, kenapa bisa terjadi?” ucapnya.
Dia mengatakan Peradi hanya menyayangkan kejadian tersebut.
“Tetapi kenapa itu bisa terjadi? Kan karena dibolehkannya juga organisasi advokat itu. Itu risiko konsekuensi logis,” ujarnya.
Dia menegaskan, Peradi terus berupaya meningkatkan kualitas advokat dan kepatuhan terhadap kode etik advokat agar mereka bisa menegakkan hukum dan keadilan.
Ketua Umum DPN Peradi Otto Hasibuan meminta kepada pada advokat untuk mematuhi kode etik.
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan
- Gegara ini, Sumpah Advokat Razman Arif Nasution Dibekukan
- Abraham Sridjaja: Revisi UU Advokat Harus Segera Dibahas
- Otto Hasibuan Ungkap Kondisi 7 Terpidana Kasus Pembunuhan Vina
- Peradi Heran Ada PKPA yang Pesertanya Bukan Sarjana Hukum
- Otto Hasibuan: Peradi Dukung Penuh Program Kesehatan Gratis dari Pemerintah