Otto Kecam Adanya Rayuan Seorang Perwira kepada Jessica
jpnn.com - JAKARTA - Penasihat hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan menyesali adanya tindakan hipnoterapi (penyembuhan gangguan jiwa dengan membawa penderita ke suatu keadaan, agar penderita mengeluarkan isi hatinya) dalam proses penyelidikan terhadap kliennya di Polda Metro Jaya.
Menurut Otto, hal itu melanggar hak asasi manusia (HAM). Apalagi, tindakan hipnoterapi tidak dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Sementara, dalam Peraturan Kapolri (Perkap), setiap tindakan dalam penyelidikan, terutama yang bersentuhan dengan tersangka, harus dituangkan dalam BAP, demi menghindari penyalahgunaan wewenang.
"Setiap keterangan dari polisi pasti ada berita acara pemeriksaan. Tapi di sini tidak ada berita acaranya, karena dari hakim tidak ditemukan apa-apa dari itu (proses hipnoterapi)," kata Otto usai sidang ditutup di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (29/9) malam.
Bahkan, Otto meragukan hipnoterapi merupakan ilmu yang bisa dipertanggungjawabkan.
Otto juga menilai, penerapan ilmu hipnoterapi tidak diperbolehkan kepada seseorang dalam sistem projustisia.
"Walaupun kami tidak yakin hipnoterapi itu ilmu yang bisa dibenarkan untuk dijadikan memeriksa sebagai terdakwa atau tersangka. Inikan menjadi persoalan hukum juga yang menjadi masalah," terang Otto.
Otto juga menyayangkan tindakan hipnoterapi dibarengi dengan rayuan seorang perwira yakni AKBP Herry Heriawan yang saat ini menjabat sebagai Wadirkrimum Polda Metro Jaya.
JAKARTA - Penasihat hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan menyesali adanya tindakan hipnoterapi (penyembuhan gangguan jiwa dengan membawa
- Sudah 22 Orang Jadi Tersangka Kasus Judol Libatkan Oknum Komdigi
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi
- Teror OTK di Kabupaten Paser Kaltim saat Dini Hari, Seorang Warga Tewas, 1 Kritis
- Prahara Rumah Tangga Berujung Petaka, CH Lukai Istri dengan Parang Agar Terlihat Jelek
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Video Narapidana di OI Diduga Berpesta Narkoba di Sel Viral, Ini Kata Kadivpas