Outlook PEN 2021: Realiasi Dukungan UMKM Paling Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meramal outlook anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 bakal mencapai Rp 658,9 triliun atau 88,5 persen dari pagu Rp 744,77 triliun.
Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah faktor imbal jasa penjaminan (IJP) dari sektor keuangan sebesar Rp 30 triliun yang dikembalikan karena perbankan likuiditasnya bagu.
"Perbankan tidak membutuhkan tambahan alokasi untuk penjaminan," ucap Airlangga dalam acara Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di Jakarta, Kamis.
Airlangga menjelaskan dari seluruh pos dalam program PEN, realisasi terendah diperkirakan terjadi di program dukungan UMKM.
Hal itu karena pengembalian IJP, tambahan alokasi belanja untuk biaya margin investasi pemerintah, dan alokasi subsidi UMKM yang lebih rendah.
Kemudian, lanjut Airlangga, secara terperinci, outlook pencairan anggaran seluruh pos program PEN terdiri atas bidang kesehatan sebesar Rp 193 triliun atau 89,8 persen dari alokasi Rp 214,96 triliun.
"Perlindungan sosial senilai Rp 170,5 triliun atau 91,3 persen dari pagu Rp 186,6 triliun," ungkapnya.
Airlangga juga menyebutkan outlook pencairan anggaran program prioritas adalah Rp 106,5 triliun atau 90,3 persen dari alokasi Rp 117,9 triliun.
Menko Perekonomian Airlangga menjelaskan dari seluruh pos dalam program PEN, realisasi terendah diperkirakan terjadi di program dukungan UMKM.
- PINTAR dan Prakerja Gelar Workshop Digital Marketing untuk UMKM: Dorong Transformasi Digital
- PNM & MES Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal untuk Nasabah
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Momen Libur Nataru 2025, Indibiz Beri Kejutan untuk Pelanggan