Owi: Istora Memang Angker Buat Saya
jpnn.com - JAKARTA- BCA Indonesia Open Superseries Premier adalah sebuah paradoks bagi ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Bagaimana tidak. Keduanya belum sekalipun melaju ke tangga juara turnamen dengan total hadiah USD 750 ribu itu.
Terbaru, pasangan yang karib disapa Owi/Butet itu harus tersingkir setelah ditekuk wakil Tiongkok, Ma Jin/Xu Chen lewat laga rubber set dengan skor 21-18, 12-21, 15-21 pada laga semifinal di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (21/6).
Khusus bagi Owi, kegagalan itu membuatnya belum sekalipun merasakan gelar juara di Indonesia Open. Sementara, Butet pernah melaju ke podium juara ketika bertandem dengan Vita Marissa pada edisi 2008 silam.
“Istora ini memang angker buat saya. Ketika hampir juara, kami malah gagal. Tahun ini, kami gagal lagi,” terang Owi setelah pertandingan di Istora Senayan Jakarta.
Bagi Owi, Indonesia Open merupakan sebuah kutukan panjang. Padahal, Owi sebelumnya sukses merebut banyak gelar bergengsi. Di antaranya ialah Kejuaraan Dunia serta All England.
“Tekanan di setiap turnamen berbeda-beda. Di luar negeri, tekanan juga ada. Namun, di Indonesia Open, tekanan memang besar. Sebab, saya ditonton publik Indonesia serta keluarga,” tegas Owi. (jos/jpnn)
JAKARTA- BCA Indonesia Open Superseries Premier adalah sebuah paradoks bagi ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Bagaimana tidak. Keduanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jakarta Livin Mandiri Kenalkan Pelatih Baru Menjelang Proliga 2025 Seri Bandung
- Dewa United Gebuk Rajawali Medan, Lester Prosper Jadi Bintang
- Hasil Tes Pramusim MotoGP 2025: Prediksi Marc Marquez Mulai Terbukti
- Raja Sapta Oktohari Terpilih Sebagai Presiden Konfederasi Balap Sepeda Asia
- Atlet-Atlet PB Djarum yang Torehkan Prestasi Sepanjang 2024 Diganjar Penghargaan
- Cristiano Ronaldo: Mungkin Suatu Hari Nanti Saya Kembali ke Madrid