Owi/Butet Selalu Kena 'Kutukan' Istora, Hendra Menyesal Sedikit karena...
jpnn.com - EMAS Olimpiade sudah. Juara dunia? Tiga kali malah. Medali All England, Asian Games, dan putaran final grand prix telah pula tergantung dengan manis di rak rumah. Belum lagi sederet gelar super series lain.
NURIS ANDI P.-DIAR CANDRA, Jakarta
Karena itu, mau diukur pakai parameter apa pun, Hendra Setiawan jelas pebulu tangkis hebat. Jadi, semestinya pemain spesialis ganda putra itu sudah sangat puas dengan raihannya. Semestinya.
Tapi, toh partner Mohammad Ahsan tersebut merasa masih ada ”lubang” dalam karirnya. Kecil sih kalau dibandingkan dengan yang sudah dicapainya selama ini. Tapi, mungkin bagi dia, itu seperti bisul. Mengganggu.
”Saya belum pernah dapat emas PON,” katanya kepada Jawa Pos dalam sebuah perbincangan di markas bulu tangkis Indonesia di Cipayung, Jakarta Timur.
Menyesal? ”Sedikit, he he he,” lanjut Hendra.
Peluang merebut emas PON itu sebenarnya terbuka lebar pada 2004. Pada PON di Palembang tersebut, berduet dengan Markis Kido untuk mewakili Jakarta, Hendra melaju ke final. Tapi, di partai puncak itu, mereka ditaklukkan pasangan Jawa Tengah Nova Widianto/Candra Wijaya.
”Padahal, kalau juara waktu itu, dapat rumah, ha ha ha,” kata pemain 31 tahun tersebut.
EMAS Olimpiade sudah. Juara dunia? Tiga kali malah. Medali All England, Asian Games, dan putaran final grand prix telah pula tergantung dengan manis
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis