OzAsia Festival 2015: Melihat Indonesia yang Bukan Cuma Bali

"Saya ingin kenalkan Jailolo, Halmahera Barat, Maluku, kawasan timur Indonesia yang selama ini kita tidak pernah tahu. Yang tahu selama ini hanya Jawa, Bali, Sumatera yang sangat kuat oleh dominasi itu aja. Membuka satu wacana kebudayaan baru di Indonesia Timur di Maluku Utara, di Jailolo, bahwa mereka punya kesenian yang luar biasa, ragam budaya musik, tari, kuliner yang patut juga kita kenalkan di dunia internasional," tutur Eko di sela gladi resik pada Rabu (23/9) lalu.
Standing ovation pun bergemuruh kala tarian berdurasi 1 jam yang dibawakan para pemuda pelosok Jailolo berakhir. Cry Jailolo tampil di OzAsia Festival pada Kamis-Sabtu (24-26/9/2015).
Membuka cakrawala orang Australia bahwa Indonesia bukan hanya Bali juga ditegaskan Deputi Menteri Pariwisata bidang Pemasaran Luar Negeri Kementerian Pariwisata, I Gede Pitana.
"Tahun lalu kita dapatkan wisatawan Australia 970 ribu atau nyaris 1 juta dan sekitar 70% ke Bali. Kita tahu semua bahwa Indonesia bukan hanya Bali. Kita punya potensi wisata yang luar biasa di Jawa Barat, Maluku Utara, Kalimantan dan seterusnya," tutur Pitana ditemui di sela OzAsia Festival pada Kamis (24/9) lalu.
Tantangan sekarang, imbuhnya, mendatangkan wisatawan Ausstralia bukan hanya ke Bali tapi juga daerah lain di Indonesia.
"2015 Kita harap datangkan 1,2 juta turis dari Australia, bagaimana membawa mereka keluar dari Bali," tandas dia.
Bali menjadi tujuan liburan yang umum bagi warga Australia. Namun di OzAsia Festival 2015, festival kebudayaan Asia terbesar di Australia yang digelar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia