P2G Desak Kemendikbudristek Menuntaskan 3 Dosa Pendidikan

Oleh karena itu, P2G mendorong supaya pemahaman mendalam soal kekerasan pada level mikro dan siber perlu diselenggarakan dengan serius di sekolah dan madrasah.
"Jangan hanya formalistik dan selesai dengan menempel poster deklarasi Sekolah Ramah Anak saja," katanya.
Pelibatan organisasi guru penting dilakukan Kemendikbudristek untuk bersama-sama ikut menyosialisasikan permendikbud.
Dalam pantauan jaringan P2G daerah, lanjut mahasiswa S3 UGM ini, pelatihan pencegahan penanganan kekerasan di sekolah yang didesain Kemendikbudristek hanya pola massal dengan pelatih yang didatangkan dari pusat ke daerah.
Dia menambahkan seharusnya Kemendikbudristek melatih instruktur yang direkrut dari beragam unsur, seperti pemda, kampus LPTK, KPAI/KPAD, dinas pendidikan, kanwil kemenag, dinas pemberdayaan perempuan dan anak, Satuan PPA Kepolisian, dan organisasi profesi guru. Kemudian, mereka kembali ke daerah masing-masing untuk melaksanakan pelatihan kepada pihak sekolah.
"Dibutuhkah pemahaman bersama secara kolaboratif gotong royong mencegah tindak kekerasan di sekolah dan madrasah. Pemda juga punya tanggung jawab melakukannya," kata Feriyansyah. (esy/jpnn)
P2G meminta Kemendikbudristek menuntaskan 3 dosa pendidikan, yaitu kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi di satuan pendidikan.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad
- Kritik Penjurusan SMA, P2G: Setiap 5 Tahun, Anak Indonesia Jadi Kelinci Percobaan
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5