P2G Sebut Sistem PPDB Sudah Melenceng, Kemendikbudristek Harus Turun Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak Kemendikbudristek meninjau ulang dan mengevaluasi total sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan evaluasi secara total dan komprehensif serta tinjau ulang kembali sistem PPDB sangat penting dilakukan Kemedikbukristek.
Sebab, P2G menilai tujuan utama PPDB mulai melenceng dari relnya.
"Persoalan klasik terjadi setiap tahun," ungkap Satriwan Salim di Jakarta, Senin (10/7).
P2G menyoroti persoalan utama selalu terjadi selama pelaksanaan PPDB yang sudah berusia tujuh tahun ini.
Salah satunya migrasi domisili melalui Kartu Keluarga calon siswa ke wilayah sekitar sekolah yang dinilai favorit oleh orang tua.
Ini umumnya terjadi di wilayah yang punya sekolah unggulan. Modusnya dengan memasukkan atau menitipkan nama calon siswa ke KK warga sekitar.
Kasus serupa pernah terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, dan terbaru di kota Bogor.
P2G sebut sistem PPDB sudah melenceng dari tujuan awal, Kemendikbudristek harus turun tangan
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Kebijakan PPDB, Tetap Sistem Zonasi?
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Simak Pendapat 3 Cawagub Jakarta soal Sistem Zonasi PPDB
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah