P2G: Tujuan Utama PPDB Mulai Melenceng dari Relnya
jpnn.com - JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyatakan terdapat beragam masalah dalam pelaksanaan seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Oleh karena itu, P2G meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meninjau ulang dan mengevaluasi total kebijakan sistem PPDB.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan bahwa evaluasi serta tinjau ulang sistem PPDB sangat penting.
"Karena P2G menilai tujuan utama PPBD mulai melenceng dari relnya," kata Satriawan dalam keterangan di Jakarta, Senin (10/6).
P2G mengungkap beragam masalah dalam seleksi PPDB, seperti adanya migrasi domisili melalui kartu keluarga (KK) calon siswa ke wilayah sekitar sekolah yang dinilai favorit.
Menurut Satriwan, migrasi domisili umumnya terjadi di wilayah yang mempunyai sekolah unggulan, yakni dengan menitipkan nama calon siswa ke KK warga sekitar.
"Itu sekaligus menunjukkan fakta bahwa kualitas sekolah di Indonesia belum merata, sehingga orang tua berlomba-lomba memasukkan anaknya ke sekolah yang dianggap lebih unggul," ungkap Satriwan.
Permasalah lain adalah terdapat sekolah yang kelebihan calon peserta didik baru karena terbatasnya daya tampung, khususnya di wilayah perkotaan.
P2G meminta Kemendikbudrsitek mengevaluasi sistem seleksi PPDB. P2G menilai tujaun utama PPDB sudah mulai melenceng dari relnya.
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Kebijakan PPDB, Tetap Sistem Zonasi?
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Simak Pendapat 3 Cawagub Jakarta soal Sistem Zonasi PPDB