P3PD Memangkas Waktu Pelatihan Aparatur Desa Hingga Puluhan Tahun
"Saya harap teman-teman di Aceh bisa belajar lewat LMS. Supaya bisa, kampung-kampung di Aceh harus tergabung dengan internet," paparnya.
Dia juga menjelaskan pentingnya keterhubungan antara antara pemerintah pusat, daerah, dan desa.
"Jangan yang di atas frekuensinya FM, di bawah AM. Jadi yang di atas perlu diturunkan sedikit, yang bawah perlu peningkatan, supaya ketemu," ujarnya.
Direktur Fasilitasi Kerjasama, Lembaga Pemerintahan Desa, dan Badan Permusyawaratan Desa Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Murtono menambahkan tingkat kehadiran peserta di Aceh mencapai 98,94 persen atau sebanyak 17.559 peserta.
Adapun jumlah desa yang dilatih juga mencapai lebih dari 99 persen.
"Ke depan bagi aparatur desa baik yang sdh pernah ikut pelatihan atau belum dapat belajar melalui LMS" ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aznal Zahri menjelaskan, pelatihan ini merupakan solusi bagi aparatur gampong untuk memperbaiki kinerja, motivasi, dan dedikasi.
"Pesertanya ada yang kepala 6, umur 65 tahun, ada yang kepala 2. Tapi yang kepala 6 ini semangatnya luar biasa. Empat hari penuh ikuti setiap pelatihan sampai selesai," katanya. (sam/jpnn)
Dirjen Bina Pemdes Kemendagri La Ode Ahmad P Bolombo mengatakan, P3PD memangkas waktu upaya peningkatan kapasitas aparatur desa.
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
- Dirjen Bina Pemdes: LMS Pamong Desa Perkuat Kapasitas Aparatur Desa secara Digital
- Ditjen Bina Pemdes & BPJS Ketenagakerjaan Fasilitasi Perlindungan Sosial Kelembagaan Desa
- Kemendikbudristek Terbitkan PPKSP untuk Mewujudkan Lingkungan Pendidikan yang Aman & Nyaman
- Dirjen Bina Pemdes Kemendagri: Desa Bukan Kasta Terendah dalam Pemerintah!
- Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Tekankan Pentingnya Desa dalam Pelayanan Publik
- Surabaya Raih Peringkat Pertama Dalam I-SIM for Cities