PA 212 Ingin Tenggelamkan PDIP, Begini Reaksi Fadli Zon
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon merespons santai keinginan Persaudaraan Alumni (PA) 212, yang ingin menenggelamkan PDI Perjuangan dan koalisinya, setelah pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera memilih bergabung dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
Menurut Fadli, itu merupakan hak setiap orang memilih dan mendukung partai politik (parpol) maupun orang-orang yang mau mereka dukung di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019-2024.
“Ya kami serahkan ke merekalah yang memutuskan,” kata Fadli di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (19/7).
Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini mengatakan, Partai Gerindra dan partai politik lainnya pada umumnya bergerak di dalam sebuah koridor yang merupakan pilar bagi demokrasi. Dia menegaskan, Partai Gerindra tentu juga punya ambisi dan keinginan untuk berjuang menjadi pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
“Gerindra sendiri targetnya nomor satu di pertandingan,” tegas Fadli.
Sebelumnya Ketua Divisi Hukum PA 212 Damai Hari Lubis menilai Kapitra berkhianat karena telah bergabung dengan PDI Perjuangan.
Sebab, Damai mengatakan, para ulama sebelumnya telah menginstruksikan agar mereka memutus hubungan dengan partai-partai tertentu seperti NasDem, PDIP, Perindo, Hanura, PPP, Golkar, dan PKB.
Menurut Damai, pihaknya telah mendapat imbauan dari ulama untuk 'menenggelamkan' suara PDIP dan bekerja keras mengalahkan partai-partai koalisi PDIP di Pileg 2019 mendatang dengan cara-cara yang sesuai dengan norma hukum atau tidak melanggar UU Pemilu. (boy/jpnn)
Sebelumnya Ketua Divisi Hukum PA 212 Damai Hari Lubis menilai Kapitra berkhianat karena telah bergabung dengan PDI Perjuangan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi