PA 212 Tuding Vonis HRS Pesanan Cukong, Uni Irma Bertanya Balik, Menohok
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menanggapi tudingan Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin yang menyatakan tuntutan dan vonis Habib Rizieq Shihab (HRS) merupakan pesanan cukong serta mengaitkannya dengan skenario Pilpres 2024.
"Pertanyaannya sederhana saja, bukankah publik juga tahu bahwa disinyalir di belakang aksi-aksi 212 juga ada cukong?" ucap Irma kepada JPNN.com, Minggu (27/6).
Perempuan yang akrab disapa dengan panggilan Uni Irma itu menyatakan bahwa fakta yang ada saat ini kondisi Indonesia menjadi aman dari provokasi- provokasi politik yang menjurus pada perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dia juga menyebut bahwa Indonesia juga diberi berkah di era pandemi ini sehingga pemerintah dan rakyat bisa bersama-sama fokus berperang melawan Covid-19.
"Bisa dibayangkan jika di era pandemi ini oknum-oknum kaki tangan cukong politik yang ingin mengacaukan Indonesia masih terus memprovokasi dengan demo-demo yang pastinya akan membuat kerumunan-kerumunan," ucap Uni Irma,
Eks politikus Senayan itu mengatakan, bila kondisi itu masih terjadi, maka proses vaksinasi akan terganggu dan upaya memutus rantai penularan virus Corona akan makin sulit.
"Karena adanya gangguan-gangguan dari para bandit yang selalu menyatakan bahwa corona ini tidak ada dan hanya rekayasa," ucapnya.
Soal vonis Rizieq Shihab, perempuan berdarah Minang itu menyatakan hukum harus tegak lurus dengan fakta dan bukti.
Irma Suryani Chaniago melontarkan pertanyaan tajam kepada PA 212 yang menuding vonis Habib Rizieq pesanan cukong.
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Lihat Itu Massa Reuni Akbar PA 212 yang Beraksi Hari Ini, Mars FPI Menggema di Monas
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Anies Baswedan Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden Besok