Pabrik Baterai di Indonesia Bisa Tekan Harga Jual Mobil Listrik
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai kehadiran pabrik baterai Indonesia bisa menekan harga kendaraan listrik (EV) yang tergolong masih tinggi.
"Pabrik baterai di negara kita akan mulai berproduksi kurang lebih pada dua tahun lagi. Mungkin saat itulah akan terjadi penurunan harga (EV) di Indonesia," kata Bebin kepada ANTARA pada Kamis.
Bebin melanjutkan meski pabrik baterai telah hadir di Indonesia, tidak langsung menyelesaikan permasalahan. Terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
"Mulai dari skala produksi dari pabrik baterainya ada berapa banyak, seperti apa efisiensinya, varian baterainya apa saja, kalau bisa untuk mobil, motor, dan kendaraan komersial dalam saat yang sama," ujar dia menambahkan.
Kementerian BUMN mengumumkan pembentukan perusahaan baterai yang bernama PT Industri Baterai Indonesia (IBI) atau Indonesia Battery Corporation (IBC).
Holding IBI terdiri dari Mining Industri Indonesia (Mind ID), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (Antam), PT Pertamina, dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Selain itu, kerja sama dengan Konsorsium Hyundai, pembentukan perusahaan ini juga melibatkan Korporasi KIA, Mobis Hyundai, dan LG Energy Solution.
PT IBI direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 140 gigawatt hour (GWh).
Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai kehadiran pabrik baterai Indonesia bisa menekan harga kendaraan listrik (EV) yang tergolong masih tinggi.
- Renault Ciptakan Mobil Listrik-Hidrogen, Ini Klaimnya
- Menguji Ketangguhan Mobil Listrik Chery J6 di Jalan Off-Road, Tak Ada Kendala
- Mitsubishi DST Concept Bakal Berlabuh ke Indonesia? MMKSI Beri Jawaban
- Mobil Listrik Garapan Suzuki dan Toyota Bersiap Mengaspal Pada 2025
- Wuling Cloud EV Meraih Penghargaan Bergengsi Best Value Electric Car
- Ini Alasan Chery Indonesia Ubah Nama Mobil Listrik iCar 03 jadi J6, Oalah