Pabrik Es Krim Aice Jadi Wisata Edukatif untuk Keluarga

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Industri Argo Kementerian Perindustrian (Kemenprin) Abdul Rochim mengatakan, industri es krim di tanah air dinilai sudah mampu melakukan ekspor ke sejumalh negara di Asia Tenggara.

Bahkan, ia menyebut bahwa pabrik es krim milik PT Aice Ice Cream Jatim Industry jadi yang terbesar di Asia Tenggara. Diketahui, pabrik es krim lokal itu berada di Ngoro Industrial Park, Mojokerto, dengan luasan sekitar 4.412 meter persegi.

“Mendengar komitmen dari Aice Indonesia, total investasi dari pendirian pabrik es krim terbesar di Indonesia ini adalah sekitar US$50 juta, serta mampu menyerap sekitar 1,800 tenaga kerja,” ucap Abdul Rochim, Jumat (4/10).

CEO Aice Group Holdings Pte Ltd. Damon Du mengungkap rencana pembangunan pabrik tersebut agar dapat menjadi destinasi wisata yang bersifat edukatif bagi anak Indonesia. Sebagai salah satu makanan favorit, menurut dia, anak Indonesia perlu tahu cara pembuatan es krim, serta kandungan gizi yang ada di dalamnya.

“Banyak yang meragukan bahan bahan, kandungan gizi serta cara pengolahan produk kami. Nah, oleh karena itu kami mengundang siapa pun untuk dapat menyaksikan langsung kinerja kami dalam menyebarkan lebih banyak senyuman melalui produk es krim yang diolah dengan teknologi maju,” jelas Damon.

Berbagai sajian yang berada di dalam pabrik tersebut tentunya dapat dikunjungi oleh khalayak umum. Mulai dari cara pengolahan es krim dengan teknologi otomasi, sejarah singkat es krim dari masa ke masa, hingga sebuah ruangan DIY yang saat ini masih dalam pembangunan. Area ini dikhususkan bagi para pengunjung yang ingin bereksperimen sendiri menciptakan es krim sesuai dengan seleranya.

Mengenai dampak ekonomi tidak langsung dari kehadiran pabrik es krim terbesar di Indonesia ini, Damon mengatakan sebelum beroperasinya pabrik di Mojokerto, perusahaan mampu meningkatkan kesejahteraan lebih dari 180,000 reseller melalui kehadiran pabrik pertama di Cikarang, Jawa Barat.

Pabrik di Mojokerto dan terbesar ini diproyeksikan akan menambah jumlah reseller, terutama warung-warung baru, khususnya di Indonesia bagian Timur yang saat ini masih sulit dijangkau. "Secara langsung, kontribusi melalui pajak dari setiap tahun operasional perusahaan juga terus berjalan," pungkasnya.(ant/jpnn)