Pabrik GM di Wuhan Terpaksa Harus Dibatasi
jpnn.com - Penyebaran virus korona di Tiongkok, turut berdampak ke industri otomotif, terutama aktivitas pabrik mobil yang ada di Wuhan, kota yang menjadi muasal penyebaran penyakit.
General Motors sigap mengontrol seluruh pegawainya terkait pembatasan perjalanan dan aktivitas di pabrik, lansir Autonews.
"Perjalanan dari dan menuju Wuhan harus berdasarkan kepentingan bisnis penting, serta mendapat izin dari pejabat setingkat manager," tulis General Motors dalam pernyataan resminya.
Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah penularan virus di lingkungan fasilitas produksi General Motors.
Diperkirakan aktivitas perakitan kendaraan masih berlangsung secara normal, terlepas dari rencana karantina terhadap seluruh wilayah Kota Wuhan oleh pemerintah setempat.
Fasilitas produksi di Wuhan tersebut dikelola oleh anak perusahaan Shanghai General Motors. Pabrik resmi beroperasi pada 2015, dilanjutkan pengembangan fasilitas tahap kedua pada 2017. Kegiatan pabrik antara lain pembuatan komponen bodi mobil, pengecatan, hingga perakitan secara umum.
Kemampuan produksi fasilitas General Motors di Wuhan diperkirakan telah meningkat dari rencana awalnya yang mencapai 240 ribu unit kendaraan, ditingkatkan dua kali lipat.
General Motors bersama pabrikan afiliasinya memproduksi 3,09 juta unit kendaraan sepanjang 2019.
Penyebaran virus korona di Tiongkok, turut berdampak ke industri otomotif, terutama aktivitas pabrik mobil yang ada di Wuhan, kota yang menjadi muasal penyebaran penyakit.
- Tekan Biaya Pengembangan Mobil Listrik, Hyundai dan GM Bergandengan Tangan
- Mobil Listrik GM Kemungkinan Pakai Baterai Buatan Tiongkok
- Samsung Bergandengan dengan General Motors Bangun Pabrik Baterai EV
- Gegara Emisi Gas Buang, GM Harus Bayar Denda Rp 2,3 Triliun
- GM Kembangkan Chevrolet Camaro Listrik
- GMC Acadia 2024 Makin Bongsor, Mesin Baru Lebih Galak