Pabrik Gula RNI Capai Rendemen Tertinggi se-Nasional

jpnn.com - JAKARTA – Pabrik Gula (PG) Krebet Baru II Malang berhasil meraih perolehan rendemen tertinggi nasional tahun 2014. PG yang dikelola oleh anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) ini memperoleh kandungan rendemen rata-rata 8,72 persen. Perolehan tersebut mengungguli PG swasta dan PG milik BUMN lainnya.
"Tahun ini PG Krebet Baru II sudah tiga tahun berturut-turut mempertahankan prestasi rendemen tertinggi di antara 52 Pabrik Gula BUMN dan rendeman tertinggi se-nasional. Pencapaian terbaik nasional ini tidak lepas dari peran para petani tebu sebagai ujung tombak industri," ujar Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro di Jakarta, Rabu (10/12).
Untuk mencapai rendemen sebesar 8,72 persen dikatakan Ismed bukan perkara mudah. Para petani harus selektif dalam memilih umur tebu, minimal 11 sampai 12 bulan masa tanam sesuai varietas. Selain itu, dalam proses tebang awal tidak bisa sembarang memilih tebu, perlu ada seleksi dilihat dari usia dan varietasnya.
Ismed mengatakan, pencapaian tersebut merupakan buah dari transformasi yang terus digenjot perseroan. Di samping itu, Ismed juga mengajak para karyawan untuk aktif memerangi praktek mark up dan suap. Diakuinya, hilangnya suap dan mark up di lapangan, berdampak pada manajemen dan cara pengelolaan tebu di kebun.
"Para petani tebu menjadi lebih nyaman bermitra dengan RNI, mereka merasa aman tanpa khawatir manipulasi dan pungli. Dengan begitu mereka dapat lebih total dan profesional merawat tebunya," katanya. (chi/jpnn)
JAKARTA – Pabrik Gula (PG) Krebet Baru II Malang berhasil meraih perolehan rendemen tertinggi nasional tahun 2014. PG yang dikelola oleh anak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional