Pabrik Indarung VI di Padang Usung Konsep 'Green Industry'

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto menuturkan, rancangan pabrik Indarung VI di Padang, Sumatera Barat berbasis teknologi 'green industry', yang sangat memperhatikan aspek lingkungan.

"Peralatan emisi seperti bag filter, electrostatic preciptator (EP) serta peralatan pengendalian emisi lainnya, mengacu kepada pabrik dengan teknologi berbasis ramah lingkungan (Green Industry)," terang Dwi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/5).

Adapun lima aspek 'green industry' yang akan diimplementasikan di Pabrik Indarung VI, seperti emisi udara jauh di bawah ambang batas, yakni 30 mg/Nm3. Sesuai Keputusan Menteri LH No. 13 Tahun 1995 ambang batas maksimum 80 mg/Nm3.

Aspek selanjutnya, tata kelola sumber daya air dengan membangun recirculation, dan water reservoir, penanganan limbah, optimalisasi penggunaan bahan bakar fosil serta meningkatkan penggunaan alternative fuel, dan area hijau sebanyak 30 persen dari luas areal pabrik dan membangun green belt.

"Peralatan dan mesin-mesin pabrik Indarung VI dipilih dari vendor-vendor yang teruji dan dikenal baik di dunia, seperti FL Smidth Denmark, Takraf Jerman, Thyssenkrupp Jerman, Claudius Peter Jerman serta beberapa vendor ternama lainnya, yang dibagi melalui beberapa paket peralatan," papar Dwi.

Proyek Indarung VI PT Semen Padang di Sumatera Barat menghabiskan dana senilai Rp 3,25 triliun, dengan masa konstruksi selama 30 bulan sampai dengan mechanical completion. Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2016, di semester kedua.

Untuk pelaksanaan Engineering, Procurement, Construction dan Commisioning (EPCC) sepenuhnya dikelola secara maksimal oleh personal Semen Padang (Semen Indonesia Group), agar proses learning dan transfer of knowledge serta transfer of technology bisa berjalan secara efektif di perusahaan.(chi/jpnn)