Pabrik Kembang Api di Tiongkok Berada di Perbukitan
jpnn.com, BEIJING - Tragedi meledaknya pabrik petasan disertai kebakaran hebat di Desa Belimbing, Tangerang, Banten, yang mengakibatkan 47 korban tewas, harus jadi pelajaran berharga semua pihak.
Terutama instansi pemerintah yang mengurus soal perizinan usaha. Bentuk usaha dengan bahan baku berbahaya harus mendapat perhatian khusus, seperti di Tiongkok.
Tiongkok merupakan produsen dan eksportir kembang api terbesar di dunia. Berdasarkan data tahun 2016 lalu, negeri panda itu menguasai 88,1 persen dari total ekspor kembang api secara global.
Nilainya mencapai USD 732 juta atau setara dengan Rp 9,9 triliun. Mayoritas kembang api tersebut diproduksi di kota Liuyang, Provinsi Hunan. Kota itu sampai dijuluki ibu kotanya kembang api karena banyaknya produsen.
Liuyang menyumbang 60 persen dari total ekspor Tiongkok untuk kembang api dan sejenisnya. Kembang api yang dihasilkan di kirim ke berbagai belahan dunia.
Di Liuyang ada lebih dari seribu pabrik dan toko kembang api baik besar maupun kecil. Entah siang maupun malam, anak-anak bakal menyalakannya.
Masing-masing perusahaan di Liuyang memiliki spesiliasi sendiri-sendiri. Ada yang khusus memproduksi tabung bagian luar petasan, bagian hiasan dan juga serbuk hitam yang menjadi bahan utama kembang api.
Semua perusahaan yang memproduksi barang-barang yang berpeluang meledak tidak ditempatkan di tengah kota. Melainkan di atas bukit.