Pabrik Sagu Perhutani di Sorong Masuk Tahap Akhir
jpnn.com - JAKARTA – Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar melakukan kunjungan kerja untuk mengecek kesiapan fisik pabrik sagu yang dibangun di Distrik Kais, Sorong Selatan, Papua Barat.
Kendati belum didukung power plants dan depo BBM, namun menurutMustoha pembangunan pabrik harus tetap berjalan.
“Awal tahun 2016 tanpa menunggu power plants dan depo, ini harus jalan. Secara fisik bangunan pabrik dan mesin-mesin produksi sudah dinyatakan selesai dan hanya tinggal pembenahan kolam limbah sekitar pabrik,” ujar Mustoha dalam siaran persnya, Minggu (18/10).
Nantinya, kata Mustoha, saat beroperasi awal 2016, pabrik belum bisa beroperasi secara maksimal karena pasti masih dalam tahap penyesuaian.
Sementara kualitas pohon sagu Raja asal Papua bisa menghasilkan sagu rata-rata 900 kilogram per batang, beda dengan pohon sagu Malaysia yang rata-rata menghasilkan tepung sagu maksimal 250 kg perbatang.
Menurutnya, petani sagu di Papua Barat seperti di Sorong Selatan ini secara tradisional hanya sanggup mengolah satu batang sagu selama dua minggu karena belum adanya industri pengolah. Dengan adanya pabrik sagu yang dibangun Perum Perhutani atas penugasan Kementerian BUMN, kata dia, tanaman sagu milik penduduk sekitar nantinya bisa langsung diolah dalam waktu singkat.
“Saya yakin Pabrik Sagu Perhutani ini kedepan bisa menjadi pusat penggerak perekonomian wilayah Sorong Selatan,” imbuh Mustoha.(chi/jpnn)
JAKARTA – Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar melakukan kunjungan kerja untuk mengecek kesiapan fisik pabrik sagu yang dibangun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa